When You Say Nothing at All

Just When No Words Can’t Hide

Masalah Sensitif

with 5 comments

Lama ngga update ini blog, jadi kepengen nulis lagi nih, maaf deh kalo lama ngga mengupdate blog ini..

Kemarin minggu alias ahad, tanggal 28 Oktober lalu, aku bersama teman – teman KKN-ku Aldani Malau dan bu bos kormasit Sub Unit II Pita berkunjung ke tempat KKN-ku dulu di gamplong, sebuah desa yang terletak di perbatasan antar tiga kabupaten di jogja, yaitu Sleman, Kulon Progo, dan Bantul.

Berhubung si bu bos bisanya setelah jam 2 akhirnya kami pun berangkat sehabis itu, sekitaran jam setengah tigaan.. mampir sebentar di masjid dekat perempatan ringroad yang menuju godean untuk sholat ashar, akhirnya kami pun sampai di gamplong sekitaran setengah empat.

Di gamplong sewaktu KKN dulu kami tinggal dengan pak dukuh (lebih kecil daripada dusun), sehingga tujuan kami pun kesana, Betapa senangnya orang – orang disana dikunjungi setelah sekian lama tidak bertemu, langsung deh disuguhkan makanan khas orang desa.. lumayanlah..

Lho apa hubungannya dengan judul diatas ?

Nah ketika sedang berada disana seorang teman di daerah Surabaya sana, saya sebut saja Ms.S, mengirim SMS buat saya isinya :

” Zi, boleh minta tolong ?”

Akupun membalas “ada apa ?”

Tak lama kemudian dia membalas

(Wahhh… SMS-nya dah kehapus… hiksss kebanyakan sms-an ama bos sih…)
kalo ngga salah inget yaa… isinya begini :

“Aku tahu ini masalah Senisitif, jadi gini, aku ,menghilangkan duit 6,8 juta, sebuah angka yang sangat besar buatku”

“Waduh, maaf Ms.S, aku tak dapat membantumu, sumpah duitku pun nilai komanya aja ngga sampe, emang uangnya buat apa ?” balasku..

“Buat bayar warnet dan uang kontrakan.. dzi”.. Ms. S membalasnya..

“Trus kenapa tidak ngomong sama orang tua ? saya kira nantinya ada jalan keluar terbaik dari orang tua-mu..” aku membalas SMS-nya lagi.

“Masalahnya dzi, kakak-ku mau menikah jadi pengeluaran keluargaku lagi besar ” jawabnya lagi si Ms.S.

“Waduh, Ms.S, sekali lagi maaf aku tidak dapat membantu mu banyak, aku hanya dapat kasih nasehat buat kamu”…

Nah aku pun pernah mengalami hal serupa yang dialami si Ms.S itu, tapi kasusnya beda.. aku mbaret mobil X-Trail bapakku di kampus, walhasil pintu sebelah kiri dari depan sampai belakang mbaret dalam… padahal sore hari itu bapak – ibuku datang dari bandung sehabis acara dinasnya bapakku di sana..

Aku pun panik dan pucat pasi melihat keadaaan itu.., akhirnya akupun menghubungi bengkel nissan tempat biasa mobil itu diservice, ehh ternyata mereka tidak dapat mereparasinya, mereka merekomendasikan tempat lain dan memberikan nomernya..

Setelah dihubungi dan tanya ini itu, akhirnya diperlukan setidaknya 2 minggu dan duit reperasi sebesar 4 – 5 juta, wow sebuah angka fantastis buatku yang hanya dikasi 500rb buat jajan setiap bulan… hiksss..

Akhirnya aku pun jujur sama orang tua.., awalnya sih mereka pada marah sama saya, disumpah – sumpahin, soalnya itu mobil masih baru dan tentunya belum LUNAS !!… tapi untungnya selama masih dalam kredit harus ada asuransi…

Akhirnya claim asuransi dehh… mobilnya 2 minggu di bengkel, kembali dengan keadaan baik seperti semula…
Akhirnya bapakku menasehatiku : Lain kali hati – hati ya.. !

Nah inti dari cerita ini, selama masih ada orang tua, yang bertanggung jawab atas anak – anaknya mengapa kita tidak berusaha jujur sama mereka kalo kita sedang berada dalam masalah.. toh cepat atau lambat mereka pasti akan tahu.. dan mereka pun dapat memberikan solusi yang terbaik…

Semoga bermanfaat buat temanku si Ms.S.

Written by Muhammad Kudzi

November 2, 2007 pada 4:04 am

Ditulis dalam Curhat Nehhhh, Ngga Penting

5 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. kenapa namanya bukan Mawar atau Bunga, ji?
    biar mirip korban pemerkosaan, gitu…

    Shelling Ford

    November 2, 2007 at 8:16 am

  2. sedih yah…hummm.. kalo aku kemaren di Jakarta, di rumah saudaraku. tau2 teman saudaraku itu (sebaya lah, sama kita), dateng..dan menjelaskan permasalahannya. bahwa dia baru aja kehilangan 10 juta. dan minta pinjam dari saudaraku itu, tapi ya jelaslaaaah..gak ada.. dan sungguh disayangkan, kudz, dia sudah tidak punya mama. dulu waktu kelas 6 papanya meninggal, dan mamanya menikah lagi. sewaktu dia SMU, mamanyapun meninggal. dan dia sekarang tinggal ma neneknya yang sudah renta(bahasanya..hahaha). kalo kaya gini gimana donk?

    ibu Bos, Dinda ^,^

    November 4, 2007 at 10:11 am

  3. ohya…setelah mamanya meninggal, papa tirinya nikah lagi dan membawa pergi adik nya..sehingga diapun akhirnya hidup sebatang kara…*ngiiiiiiiinggggg*

    ibu Bos, Dinda ^,^

    November 4, 2007 at 10:15 am

  4. setuju sama joe,.
    Bunga (bukan nama sebenarnya)
    hehehe,..

    alle

    November 5, 2007 at 6:00 am

  5. ow…
    jadi masalah sensitifnya itu duit.
    hhh….
    knapa gak kamu cetakin aja ji, kan gampang..
    huahaha…

    wib

    November 9, 2007 at 2:14 pm


Tinggalkan Balasan ke wib Batalkan balasan